Monday, September 27, 2004

S U C C E S S
("INSIDE THE BOX" VERSUS "OUTSIDE THE BOX" PERSPECTIVE)

Seorang ayah yang ingin pada suatu hari putranya akan menjadi seorang pianis terkenal, telah melakukan berbagai cara termasuk mendorong putranya agar giat berlatih piano melalui bimbingan seorang guru yang professional. Suatu ketika seorang pianist yang sangat terkenal akan mengadakan pertunjukan di kota dimana sang ayah dan putranya tinggal dan tentu saja sang ayah tak lupa memesan 2 tiket pertunjukan untuk dirinya dan putranya.

Lampu ruangan masih belum dinyalakan satu jam sebelum pertunjukan, namun seluruh kursi sudah terisi penuh. Sang putra yang memang masih anak-anak terlihat tidak sabar menunggu dan tanpa disadari oleh sang ayah, si anak menyelinap pergi. Sang ayah baru menyadari bahwa putra yang duduk disampingnya telah menghilang saat lampu ruangan dinyalakan tanda pertunjukan akan segera dimulai dan lebih terkejut lagi karena tepat di panggung pertunjukan dilihatnya putranya sedang berjalan menuju piano. Sang Anak yang kelihatan sudah tak sabar segera mendekati piano dan memainkan not-not lagu sederhana, “twinkle…twinkle .. little star...”. Para penonton sangat terkejut dan terlebih lagi penata lampu yang mengira pertunjukan sudah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu. Segera lampu ruangan dimatikan dan lampu sorot diarahkan ke panggung tepat dimana Sang anak dengan semangat sedang memainkan not-not sederhananya.

Dibalik panggung, Sang Pianist yang memperhatikan dengan kagum akan usaha dan keberanian Sang anak, segera menghampirinya dan berkata “Teruslah bermain, Nak !” Sang Anak yang mendapat izin menjadi kian bersemangat meneruskan permainannya. Sang Pianist memutuskan duduk disebelahnya ikut bermain dan mengiringi permainan dengan harmoni yang sempurna, mengisi kelemahan-kelemahan permainan Sang Anak dan menjadikan lagu sederhana tersebut menjadi komposisi yang sangat indah. Penonton begitu kagum dan tidak henti-hentinya memberikan applause dan lemparan bunga ke arah panggung pertunjukan. Sang Anak berfikir, “ Ah, gila…!! Aku baru belajar piano selama satu bulan, tapi hasilnya demikian hebat dan seluruh penonton mengelu-elukan aku”.

Sesungguhnya Sang Anak tidaklah tau bahwa yang dielu-elukan oleh penonton adalah Sang Pianist yang demikian memukau telah mengubah not-not sederhana tersebut menjadi lagu dengan aransemen yang indah.

(ditulis berdasarkan cerita yang diudarakan oleh Delta FM, Senin pagi, 27/09/04)

Implikasinya dalam kehidupan:

Seringkali kita tidak tau bahwa dibalik keberhasilan, kepopuleran, kekayaan dan kekuasaan yang kita capai dan kita miliki adalah terjadi atas pertolongan dan kehendak Allah.

Seringkali kita lupa untuk berterimakasih, bersyukur, menjaga dan menggunakan keberhasilan itu sebagai amanah Allah untuk dimanfaatkan dijalan kebaikan.

Seringkali kita tidak menyadari nilai dan makna suatu keberhasilan, merasa berhak dan selalu menuntut lebih dari yang selayaknya kita dapat berdasarkan usaha dan kerja keras kita. Sehingga tanpa disadari telah mematikan semangat dan membiarkan sifat tamak mendorong kita untuk mencuri, memanipulasi ide dan hak-hak orang lain dan kemudian dengan bangga menyatakan hasil dari perbuatan tersebut adalah suatu KEBERHASILAN

These poor mistaken people think they shine, and they do indeed, but it is as putrefaction shines,--in the dark. (Phillip Dormer Stanhope)

No comments: